Welcome To Eko Cahyono Blog.

Jumat, 09 April 2010

ISOLASI SOLANINA DARI KENTANG

A. Tjuan Percobaan

Mengisolasi solanina dari kentang dengan teknik maserasi.

B. Dasar Teori

Solanina atau glikolisa steroid adalah alkaloid utama tanaman kentang yang mempunyai struktur inti steroid. sifat racunnya rendah dan dalam jumlah kecil tidak menunjukkan efek fisiologis yang berarti. Kandungan solanina yang tinggi biasanya terdapat dalam umbi kentang yang berwarna hijau yang tumbuh dekat permukaan tanah. Pada konsentrasi tinggi, solanina merupakan racun yang dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak. Kandungan solanina tertinggi terdapat pada tunas, buah atau bunga tanaman kentang. Pada umbi kentang, kandungan solanina lebih rendah (tunas mengandung 0,04 % sedangkan umbi hanya 0,001 %). Walaupun demikian untuk keperluan uji di laboratorium, umbi kentang dapat digunakan bila jaringan tanaman tidak tersedia.

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Alat Sentrifuge Umbi kentang

Labu Erlenmeyer 25 mL Asam Asetat 5 %

Corong pisah 250 mL Amoniak Pekat

Tabung sentrifuge Metanol

Termometer 100 0 C

Kaca arloji

Gelas kimia (250 mL, 400 mL)

Pipet tetes

E. Hasil Pengamatan

ü Pada saat ekstraksi kentang secara maserasi dengan CH3COOH agak sedikit berwarna hijau muda.

ü Setelah dipanaskan pada suhu 70 0 C kemudian ditambahkan NH3 pekat sehingga pH larutan naik.

erat solanina kering yang diperoleh dari sampel umbi kentang sebanyak 0,1412 gr.

F. Pembahasan

Kentang (Solanaceae) merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim dan berbentuk semak/herba. Batangnya yang berada di atas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu tua. Akan tetapi, warna batang ini juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan keadaan lingkungan. Pada kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering, biasanya warna batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok. Bagian bawah batangnya bisa berkayu. Sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga tidak terlalu kuat dan mudah roboh.

Kentang dikembangbiakkan dengan umbi. Umbi yang baik untuk ditanam adalah umbi yang telah bertunas sehingga perlu diadakan penunasan. Penunasan berarti menumbuhkan sejumlah tunas yang sehat dari umbi bibit beberapa minggu sebelum ditanam sehingga diperoleh tanaman yang seragam. Penunasan dilakukan sekitar 2 bulan menjelang tanam pada rak-rak penumbuh berukuran 60 x 40 x 10 cm dengan kaki 7,5 cm. Rak-rak penumbuh ini disusun bertingkat. Banyaknya rak tergantung dari umbi yang akan ditunaskan. Rak itu diletakkan di tempat yang tidak langsung kena sinar matahari. Apabila menggunakan sinar matahari langsung, suhu tidak boleh terlampau tinggi. Dan, setelah tunas-tunas kecil keluar, bibit harus dipindahkan ke tempat yang lebih dingin (6-12° C). Untuk setiap hektar, kentang varietas Granola, membutuhkan 1.500-2.000 kg bibit. Sambil menunggu umbi bertunas, dilakukan pengolahan tanah.

Kentang sangat digemari hampir semua orang. Bahkan di beberapa daerah, ada yang menjadikannya makanan pokok. Selain itu, kentang juga banyak mengandung vitamin B, vitamin C, dan sejumlah vitamin A. Sebagai sumber karbohidrat yang penting, di Indonesia, kentang masih dianggap sebagai sayuran yang mewah.

Ciri-ciri kentang yang mengandung solanina seperti kulit kentang yang agak berwarna hijau. Pada umbi kentang, kandungan solanina lebih rendah (tunas mengandung 0,04 % sedangkan umbi hanya 0,001 %). Jika warna hijau sampai sampai pada daging kentang berarti kadar solanina pada kentang sangat tinggi. Efek solanina pada kentang dapat menimbulkan gejala mual, muntah bahkan diare. Solanina juga berbahaya bagi wanita yang sedang hamil.

Dalam percobaan, untuk mengetahui adanya solanina dalam kentang salah satu cara yaitu dengan proses maserasi, yaitu merendam sampel dengan menggunakan pelarut tertentu, dalam percobaan, digunakan CH3COOH 5 %. Selanjutnya kentang tersebut direndam selama 1 malam agar kentang tersebut terendam secara merata dengan asam asetat. Setelah proese perendaman, larutan berwarna hijau muda dan agak kental. Hal ini menunukkan adanya solanina dalam kentang. Kemudian disaring dengan menggunakan corong Buchner.

Hasil dari penyaringan ini dimana filtrat yang diperoleh dipanaskan hingga suhu 70 0 C. Pemanasan dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kekentalan dari sampel hasil dari ekstraksi. Setelah itu ditambahkan dengan NH3 pekat tetes demi tetes sampai pH mencapai 10. Penambahan amoniak ini adalah untuk menaikkan pH larutan, sehingga larutan tersebut bersifat basa.

Sampel kemudian di endapkan dengan menggunakan alat sentrifugasi. Prinsip kerja alat ini yaitu pengendapan secara pemusingan, dimana sampel diputar pada posisi yang tetap, sehingga zat yang mengendap memiliki berat molekul yang berta dari larutannya. Endapan yang diperoleh kemudian dikumpul dan ditambahkan kembali dengan NaOH 1 % dengan tujuan untuk menarik ion yang bersifat basa, sehingga yang tersisa adalah kristal solanina. Endapan yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dikeringkan selama beberapa hari. Kristal solanina yang diperoleh adalah 0,1412 gr. Untuk menentukan titik leleh solanina dapat dilakukan dengan melarutkan kristal yang dihasilkan dengan proses rekristalisasi. Proses ini menggunakan metanol panas, yaitu kristal yang diperoleh dimasukkan kedalam pipa kapiler kemudian ditambahkan dengan metanol lalu dipanaskan. Jika kristal sudah larut, pemanasan dihentikan.

G. Jawaban Pertanyaan

1. pada saat maserasi digunakan asam asetat 5 % karena larutan ini merupakan asam lemah, dan dapat mengikat gugus solanina pada kentang.

2. penambahan amoniak bertujuan untuk menaikkan kadar pH pada larutan sampai larutan bersifat basa dan penambahan dihentikan saat mencapai pH 10.

3. cara melakukan rekristalisasi dengan metanol panas yaitu kristal yang diperoleh dimasukkan kedalam pipa kapiler dan ditambah etanol kemudian dipanaskan.

H. Kesimpulan

§ Solanina atau glikolisa steroid adalah alkaloid utama tanaman kentang yang mempunyai struktur inti steroid. sifat racunnya rendah dan dalam jumlah kecil tidak menunjukkan efek fisiologis yang berarti.

§ Solanina merupakan racun yang terdapat pada kentang.

§ Untuk memperoleh solanina dapat dilakukan dengan proses maserasi.

Daftar Pustaka

Team Teaching 2006. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. UNG. 2006

www.IPTEKnet. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan. 2005.



Tidak ada komentar: