1.1 Dasar Teori
Menggunakan alat dengan betul merupakan syarat untuk memperoleh hasil-hasil yang betul pada analisis kuantitatif . Cara penggunaan yang benar ini ditanamkan pada diri dari permulaan, bagi percobaan-percobaan selanjutnya.
Dalam praktikum ini kita akan belajar mengenal dan menggunakan alat:
1.Pipet
2. Labu takar
3. Buret
Praktikum melatih kita untuk:
1. memilih alat yang benar bagi tujuan tertentu
2. memeriksa alatnya apa bekerja dengan baik
3. membersihkan alatnya
4. mempersiapkan alatnya untuk reagen tertentu
5. menggunakan alatnya.
1.2 Alat dan Bahan
A. Alat:
- labu takar 250 mL : 2 buah
- Erlenmeyer 250 mL : 2 buah
- Gelas piala 250 mL : 2 buah
- Batang pengaduk : 1 buah
- Pipet 25 mL : 1 buah
- Pipet 20 mL : 1 buah
- Sikat tabung : 1 buah
- Botol semprot : 1 Buah
- Corong biasa : 1 buah
- Etiket-etiket
- Kertas saring
- Kertas atau lap
- Standar dan buret
B. Bahan:
- Larutan detergen
- 250 mL reagen A
- 100 mL HCl 0,1 N
- 100 mL NaOH 0,1 N
1.3 Prosedur Kerja
Sebelum kita mengenal alat serta tehnik penggunaan alat, maka alat-alat yang akan kita pakai terlebih dahulu dibersihkan. Membersihkan alat-alat yang kan dipakai itu adalah untuk mengukur volume larutan dengan tepat. Larutan sama sekali tidak boleh dikotorkan dengan zat yang berasal dari alat yang kurang bersih.
Tehnik membersihkan alat sebagai berikut:
1. Cuci alat yang digunakan dengan air kran dingin sampai bersih
2. Bilas alat sekali lagi dengan menggunakan air suling. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan zat-zat yang terlarut dalam air kran
3. Periksa apakah pada dinding alat tersebut masih menempel tetesan-tetesan air. Bila ada maka:
a. Cuci alat dengan menggunakan larutan detergen dengan air kran dingin
b. Hilangkan dtergen dengan air kran dingin
c. Hilangkan air kran dengan menggunkan air suling.
Catatan:
- Adanya tetesan air pada dinding alat/tabung menunjukkan adanya lemak pada tempat sabun tersebut.
- Jangan sekali-kali mencuci alat dengan air panas ataupun mengeringkannya dengan tanur pengering yang panas. Hal ini akan mengembangkan alat volumetrinya sehingga volume bertambah.
Setelah alat-alat tersebut selesai dicuci dan dikeringkan maka alat-alat itu siap untuk dipakai.
Yang harus dilakukan dalam praktikum ini adalah:
a. Bagaimana menentukan batas garis kalibrasi ?
b. Gambarkan bentuk-bentuk alat, cara penggunaan serta tujuan digunakan alat tersebut, meliputi:
a. Pipet
b. Buret
c. Labu takar
Alat-alat kimia lainnya ,seperti:
- Gelas kimia
- Tabung reaksi
- Kaki tiga dan kasa asbes
- Corong gelas
- Labu erlenmeyer
- Pinggan porselin
- Pipet tetes
- Kaca arloji
- Gelas piala
1.4 Pembahasan dan Hasil Pengamatan
A. Cara Penentuan Garis Kalibrasi
Garis batas adalag garis yang teratur pada leher labu takar yang menunjukkan batas permukaan cairan untuk mendapatkan volume cairan tertentu. Untuk mendapatkan pengukuran cermat, dasar maniskus cairan harus menyentuh batas garis ini bila dikaca pada ketinggian mata.
Pipet dibuat dengan perhitungan: Volume yang dimaksud tercapai bila dasar maniskus cairan tepat menyentuh garis batas.
Labu takar dibuat dengan perhitungan volume: volume yang dimaksud tercapai bila dasar maniskus cairan tepat menyentuh garis batas.
B. Penggunaan Pipet
- Pada waktu menyedot larutan dari gelas piala, ibu jari menekan tanda S pada pipet. Keluarkan pipet dari gelas piala. Pegang pipet tegak lurus di atas gelas piala untuk mengembalikan kelebihan larutan dalam pipet gelas piala. Dengan memutar pipetnya, biarkan larutannya perlahan-lahan menetets keluar sampai maniskusnya, dipandang pada ketinggian mata kita tepat menyentuh garis batas kalibrasi.
- Pindahkan pipet ke dalam labu titrasi (erlenmeyer) dengan ujung menyentuh labu titrasi yang dimiringkan. Tekan tanda E pada pipet dengan ibu jari, biarkan cairan keluar. Bila cairan sudah mencapai ujung lancip, lalu tunggu sampai 15 detik.
C. Penggunaan Buret
- Tuangkan larutan melalui corong ke dalam buret. Buka kran sebentar untuk mengisi lubang ujung lancip dan menghilangkan gelembung-gelembung udarayang mungkin ada di dalamnya. Ketok perlahan-lahan ujung lancip untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara yang mungkin ada. Turunkan maniskus sampai garis yang terdekat.
- Lepaskan tetesan pada ujung lancip dengan menyentuh pada dinding gelas piala. Tangan kiri memegang kran dan tangan kanan memegang botol titrasi sambil menggoyang-goyangkannya.
D. Penggunaan Labu Takar
- Masukkan zat yang akan diencerkan ke dalam labu takar. Gunakan batang pengaduk yanmg bersih, untuk menuangkan air suling ke dalam labu, isi sampai tubuh labu penuh.
- Gunakan sekarang pipet tetes atau botol semprot
- Untuk menambahkan air suling setetes demi setetes sampai maniskus larutan tepat menyentuh garis, bila dipandang pada ketinggian mata.
E. Alat-alat Kimia
1. Gelas kimia untuk mengukur volume zat cair
2. Tabung reaksi , untuk malekukan percobaan reaksi kimia dalam bentuk larutan.
3. Kaki tiga sebagai tungku
4. Kasa asbes digunkan sebagai alas pada pemanasan alat-alat gelas.
5. Corong gelas digunkan sebagai corong jika memindahkan cairan yang cukup banyak
6. Labu erlenmeyer untuk menampung hasil penyulingan, memanaskan cairan dan lain-lain
7. Pinggan porselin untuk menguapkan larutan atau mengeringkan zat padat yang bas.
8. Pipet tetes untuk memindahkan beberapa tetes zat cair.
9. Bahan kegiatan praktikum atau bahan-bahan yang perlu diamati
10. Gelas kimia untuk wadah zat cair, membuat larutan-larutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar