Radang tenggorokan memang terdengar sangat sepele karena mirip dengan penyakit flu biasa, seperti demam, sakit kepala, dan gangguan susah menelan. Padahal aktivitas Anda sudah pasti akan terganggu karena radang tenggorokan. Selain itu, selera makan pun bisa hilang karena rasa sakit pada saat menelan.
Ada tiga penyebab radang tenggorokan. Masing-masing karena infeksi, iritasi, dan alergi. Gejalanya dapat berupa rasa sakit di bagian tersebut, susah menelan, susah bernapas, batuk, dan demam.
a. Infeksi
Infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan, bisa bersumber dari 3 hal, yakni kesehatan mulut dan gigi, amandel sebagai sumber infeksi, dan sinusitis. Kurang menjaga kebersih-an bagian mulut, khususnya gigi, dapat menyebabkan radang tenggorokan. Gigi yang busuk atau berlubang menjadi tempat berkumpulnya kuman. Kuman inilah yang kemudian masuk ke dalam tenggorokan dan menyebabkan infeksi. "Untuk mencegahnya, harus rajin menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Kalau ada gigi yang busuk atau berlubang, harus langsung ditangani. Misalnya, ditambal atau dicabut. Infeksi pada amandel juga dapat menyebabkan terjadinya radang tenggorokan. Amandel sebenarnya sangat berfungsi pada anak usia 4-10 tahun karena ia merupakan bagian dari pertahanan tubuh. Terutama pernapasan bagian atas. Amandel yang sudah tidak berfungsi lagi akan menjadi tempat berkumpulnya kuman sehingga menyebabkan infeksi pada tenggorokan.
Sumber ketiga penyebab infeksi tenggorokan adalah sinusitis. "Setiap orang punya beberapa pasang organ yang disebut sinus paranasal, ada di pipi, di dekat mata, di dahi, dan di dekat otak. Jika organ ini meradang, itu yang disebut sinusitis. Pada orang dengan sinusitis kronis, lendir akan terus-menerus mengalir di belakang tenggorokan dan hidung. Hal ini menimbulkan iritasi ke tenggorokan dan menyebabkan radang.
Radang tenggorokan karena infeksi harus ditangani dengan menyembuhkan sumbernya. "Kalau infeksinya karena gigi, berarti giginya yang ditangani. Demikian juga amandel dan sinusitis. Jika radang tenggorokannya diobati, namun gigi, amandel, atau sinusitis sebagai sumber infeksi tidak ditangani.
Selain kuman, radang tenggorokan juga dapat terjadi karena virus, yaitu saat pilek dan flu. Namun, radang tenggorokan akibat pilek dan flu akan hilang dengan sendirinya, seiring sembuhnya penyakit tersebut. "Flu ringan dapat berlomba dengan daya tahan tubuh. Artinya, kalau daya tahan tubuh bagus, dia akan membuat pagar sendiri sehingga tidak selalu perlu antibiotik. Tapi, kalau lebih dari seminggu radang tenggorokan yang menyertai flu tidak hilang, apalagi jika ditambah suara serak, bisa dikategorikan serius. Radang bisa turun ke pita suara.
Radang tenggorokan karena kuman dapat menular melalui ludah, sedangkan yang disebabkan virus lewat udara. "Jadi, hati-hati dan perhatikan sekitar apakah ada yang sedang mengalami radang tenggorokan."
b. Iritasi & Alergi
Iritasijuga bisa menjadi biang keladi radang tenggorokan. Hal ini disebabkan makanan yang masuk, yaitu makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, terlalu panas atau dingin, . dan makanan-makanan yang terlalu bergetah. "Makanan bergetah, contohnya buah-buahan. Jadi, tidak semua buah-buahan aman, khususnya pada mereka yang punya alergi karena justru dapat membuat iritasi pada tenggorokan." Untuk mencegahnya, "Sebaiknya tidak makan buah-buahan dalam jumlah terlalu banyak."
Iritasi juga sering terjadi pada Anda yang bekerja di lingkungan pabrik. Instalasi zat kimia yang dihirup bisa menyebabkan iritasi dan radang pada tenggorokan. Oleh sebab itu, penting sekali memakai masker.
Sementara alergi merupakan reaksi hipersensitif bagi orang yang memilikinya. Alergi dapat disebabkan bernnacam hal, seperti makanan dan minuman, obat-obatan tertentu, cuaca, dan debu. Zat yang menyebabkan alergi disebut alergen. Jika alergen masuk ke dalam tubuh penderita alergi, tubuh pun akan mengeluarkan zat-zatyang menyebabkan alergi. Akibatnya, timbul reaksi-reaksi tertentu, seperti gatal-gatal atau batuk-batuk.
Alergi terhadap suatu makanan dapat menyebabkan reaksi sakit pada tenggorokan. Selain itu, radang tenggorokan sering dialami mereka yang alergi terhadap jenis buah-buahan tertentu dan olahannya, semisal jus. "Hati-hati, tidak semua jus aman bagi orang-orang yang mengalami radang tenggorokan berulang karena alergi. Sering batuk dan sakit tenggorokan. Paling sering justru pada jus tomat."
Minyak goreng bekasjuga sering menjadi penyebab alergi dan mengakibatkan radang tenggorokan. "Orang yang alergi terhadap minyak goreng bekas harus selalu mengganti minyak setiap kali akan menggoreng."
Alergi tidak dapat diobati karena sudah merupakan bawaan dari lahir. Cara yang paling baik untuk menghindari reaksi alergi adalah dengan menghindari penyebabnya dan meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh. "Semakin bagus daya tahan tubuh, semakin rendah kadar kepekaan yang menyebabkan reaksi alergi."
2. Tips Pengobatan dan Pencegahan Radang Tenggorokan
Untuk mencegah supaya tidak terkena radang tenggorokan, berikut ada beberapa tips untuk Anda:
Diusahakan untuk minum banyak air putih atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam. Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasin-kan, dan manisan. Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.Air yang mengandung garam kalsium, klorida sodium dapat membantu mengatasi bengkak-bengkak yang disebabkan oleh radang atau infeksi. Adapun air radioaktif bisa digunakan untuk mengatasi pendarahan pada gusi. Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari. Berikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi. Istirahat yang cukup.
Sumber :
Hamidin. 2010. Kebaikan air putih. Jakarta: media pressindo.
1 komentar:
http://www.duniakimia.co.cc/
kunjungi blogq ya.. :D
Posting Komentar